Wartanesia – Suasana spiritualitas yang mendalam menyelimuti Lapas Kelas IIA Tenggarong pada hari ini, Sabtu, 18/01/2025 Pukul 09.00 WITA. Lembaga pemasyarakatan ini menggelar acara tabligh akbar dan wisuda santri taubatan nasuha dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 H. Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh seluruh warga binaan, petugas Lapas, Kadis Sosial yang mewakili sekda kukar, Yuliandris Inspektur Wilayah IV Kemeninpas, Endang Lintang Hardiman.
Ustadz H. Aspian Noor Nurdin, sosok ulama kharismatik, didaulat menjadi penceramah pada acara ini. Dalam tausyiahnya, beliau mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan kembali peristiwa Isra Mi’raj sebagai momentum untuk memperbarui iman dan memperbaiki diri. “Isra Mi’raj mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga shalat, bertakwa kepada Allah, serta senantiasa berharap pada rahmat-Nya,” ujar Ustadz Aspian.
Beliau juga memberikan motivasi kepada para warga binaan untuk tidak putus asa dalam menjalani proses pembinaan. “Kesalahan di masa lalu bukanlah akhir dari segalanya. Dengan taubat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, kita dapat meraih masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Selain tabligh akbar, acara ini juga menjadi momen spesial bagi para santri taubatan nasuha yang telah mengikuti program pembinaan keagamaan di Lapas Tenggarong. Sebanyak 50 santri diwisuda pada hari ini. Salah seorang wisudawan, NM (26th), mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan. “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti program pembinaan di sini. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang saya dapatkan,” ungkapnya dengan penuh haru.
Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Suparman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Acara ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami dalam memberikan pembinaan yang berkualitas kepada para warga binaan. Kami berharap melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat semakin dekat dengan Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Suparman juga mengungkapkan bahwa program pembinaan keagamaan di Lapas Tenggarong tidak hanya berfokus pada aspek doktrin, tetapi juga pada pengembangan keterampilan dan kepribadian. “Kami memberikan berbagai macam pelatihan, seperti keterampilan kerja, ketrampilan hidup, dan program konseling, agar para warga binaan dapat lebih siap menghadapi kehidupan setelah bebas,” tambahnya.
Selain itu, apresiasi juga diberikan oleh Irwil Wilayah IV kemeninpas Endang Lintang. "Wisuda santri taubatan nasuha ini adalah momen yang sangat membanggakan. Ini menunjukkan bahwa program pembinaan yang dilaksanakan di lapas ini telah berjalan dengan efektif dan berhasil mengubah hidup para warga binaan", Ujarnya.
Acara tabligh akbar dan wisuda santri ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi momentum bagi Lapas Tenggarong untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh agama, dan masyarakat. Harapannya, kerja sama yang baik ini dapat terus terjalin untuk mewujudkan tujuan bersama, yaitu menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih kondusif.
Lapas Tenggarong berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi para warga binaan dan masyarakat. Melalui berbagai program pembinaan yang inovatif, diharapkan para warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan produktif.
- Lapas Tenggarong
Komentar0