Wartanesia - Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan teknologi ramah lingkungan di Lembaga Pemasyarakatan, dosen Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto melakukan kunjungan ke Lapas Narkotika Nusakambangan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau persiapan implementasi proyek biodigester yang akan diterapkan di sana, Sabtu (23/11).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan kolaborasi antara UNSOED dan pihak Lapas Narkotika Nusakambangan. Biodigester, yang dirancang untuk mengolah limbah organik menjadi biogas, diyakini dapat memberikan manfaat besar, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi bagi penghuni Lapas.
Menurut Prof. Sri Rahayu, salah satu dosen Fakultas Peternakan UNSOED yang hadir dalam rombongan menyampaikan, teknologi biodigester dapat membantu Lapas Narkotika Nusakambangan dalam mengelola limbah organik yang ada, sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan dalam bentuk biogas. "Selain itu, kami juga berharap proyek ini dapat memberikan pelatihan kepada warga binaan untuk keterampilan yang berguna setelah mereka menjalani masa hukuman," ujarnya.
Kunjungan tersebut didampingi oleh Kepala Lapas Narkotika Nusakambangan, Rindra Wardhana yang menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai bahwa proyek ini selaras dengan program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yaitu ketahanan pangan. "Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di Lapas dan memberikan dampak positif baik bagi penghuni maupun lingkungan sekitar," tambahnya.
Pihak UNSOED berharap, setelah proyek biodigester ini berjalan, dapat menciptakan sebuah model yang dapat diterapkan di Lapas lain di Indonesia, sekaligus mendorong penghuni untuk aktif terlibat dalam kegiatan yang dapat memperbaiki kondisi lingkungan dan mendukung kemandirian energi.
- Lapas Narkotika Nusakambangan
Komentar0