Wartanesia - Perpustakaan Rutan Kelas IIB Pelaihari semakin menunjukkan perannya dalam mengubah sudut pandang dan kehidupan warga binaan pemasyarakatan, Kamis (1/8/2024). mereka tidak hanya mengisi waktu luang, namun juga bertransformasi menjadi individu yang lebih baik.
Kepala Rutan Pelaihari, Fani Andika, menegaskan pentingnya peran perpustakaan dalam pembinaan warga binaan. "Kami percaya bahwa melalui buku, warga binaan dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang dapat membantu mereka dalam proses reintegrasi sosial," ujar Fani Andika.
Perpustakaan Rutan Pelaihari telah menjadi pusat aktivitas intelektual bagi warga binaan. Dengan koleksi buku yang terus diperbaharui dan berbagai program literasi yang dijalankan, perpustakaan ini berhasil menarik minat banyak warga binaan untuk menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan positif. “Buku-buku ini memberi saya pengetahuan dan inspirasi untuk menjadi lebih baik," kata Rudi salah satu warga binaan.
Melalui berbagai program dan fasilitas yang disediakan, perpustakaan Rutan Pelaihari berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembinaan. Diharapkan, upaya ini dapat membantu warga binaan untuk lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa hukuman mereka berakhir.
Fani Andika berharap, inisiatif ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas. "Kami akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan program di perpustakaan ini, agar semakin banyak warga binaan yang merasakan manfaatnya," tambah Fani.
Peran perpustakaan dalam proses pembinaan di Rutan Pelaihari ini menjadi contoh nyata bagaimana literasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik.
- Rutan Pelaihari
Komentar0