Wartanesia - Sebagai langkah konkret dalam menjaga kesehatan para Warga Binaan, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pelaihari menggelar kegiatan Skrining ACF TBC di Klinik Pratama Rutan, Kamis (23/11) dimulai pukul 09.00 WITA.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Rutan Pelaihari, Tirta Medical Center (TMC), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, dan Puskesmas Angsau. Skrining ACF TBC bertujuan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan adanya kasus Tuberkulosis (TBC) di kalangan WBP.
"Kami melihat pentingnya menjaga kesehatan para WBP, termasuk pencegahan penyebaran penyakit menular seperti TBC. Oleh karena itu, kegiatan skrining ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal di dalam lingkungan Rutan Pelaihari," ujar Kasubsi Pelayanan Tahanan, M. Fahrurrazi.
Proses skrining dilakukan Pada tanggal 22 dan 23 November, dengan melibatkan tim medis dari Tirta Medical Center, yang didukung oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut dan Puskesmas Angsau. Sebanyak 378 warga binaan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan secara teliti guna memastikan tidak adanya kasus TBC yang mungkin dapat mengancam kesejahteraan bersama.
Kerjasama lintas sektor ini juga mencerminkan sinergi antara lembaga pemasyarakatan, sektor kesehatan, dan pemerintah daerah dalam upaya memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan yang merata kepada seluruh warga binaan. Diharapkan, hasil skrining ini tidak hanya mendeteksi dini potensi penyakit, tetapi juga dapat memberikan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, M. Fahrurrazi, menutup sambutannya dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat menjadi contoh positif bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menjalankan upaya perlindungan kesehatan bagi warga binaan. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rutan Pelaihari demi kesejahteraan bersama," tutupnya.
- Rutan Pelaihari
Komentar0